SOLOPOS.COM - Ilustrasi tidur lelap. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Ketahui penyebab seseorang mengigau saat tidur di malam hari dan cara menghentikannya. Agar terhindar dari gangguan tidur, simak ulasannya di info sehat ini.

Jika Anda pernah terbangun di malam hari karena mendengar orang lain berbicara dalam tidurnya atau mengigau maka Anda tak sendiri. Baik seseorang berbicara dalam kalimat penuh atau hanya berbicara omong kosong, sekitar 2 dari 3 orang berbicara ketika tidur.

Promosi Didukung BRInita, Dasawisma Pisang Palembang Sulap TPS Liar Jadi Urban Farming

Dilansir dari health.clevelandclinic.org pada Senin (20/5/2024), menurut spesialis kedokteran perilaku tidur, Michelle Drerup, PsyD, DBSM, mengigau kadang-kadang bisa menjadi tanda gangguan tidur yang lebih serius atau kondisi kesehatan yang mendasarinya. Dr. Drerup menjelaskan lebih lanjut tentang berbicara saat tidur, dan kapan hal tersebut menjadi alasan kekhawatiran.

Mengigau atau tidur berbicara yaitu perilaku berbicara dengan nyaring saat tidur. Ketika sedang tidur seseorang dapat berbicara dengan berbisik, berbicara dengan volume biasa, berteriak, mengucapkan kalimat lengkap dan dapat dimengerti juga melakukan percakapan lengkap, dan mengeluarkan ucapan yang tidak jelas dan tidak masuk akal disertai suara dengusan dan suara lainnya.

Berbicara saat tidur adalah sejenis parasomnia, atau gangguan tidur yang mengganggu yang terjadi saat seseorang sedang tidur. Tidak seperti parasomnia lainnya seperti berjalan dalam tidur atau gangguan makan terkait tidur yang dapat membawa risiko signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan, berbicara saat tidur biasanya memiliki sedikit atau tidak ada risiko.

Jika ada, percakapan mengganggu dari orang yang mengigau mungkin membangunkan orang-orang di sekitar mereka dan membuatnya sulit bagi orang lain untuk tertidur atau tetap tertidur.

Tidur adalah proses yang halus yang memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seseorang dalam berbagai cara. Rata-rata siklus tidur berlangsung sekitar 90 menit, dan orang membutuhkan sekitar empat hingga lima siklus tersebut setiap 24 jam agar merasa benar-benar segar dan istirahat.

Dalam setiap siklus, otak bergerak melalui empat tahap tidur dan jika otak terganggu atau teralihkan perhatiannya bahkan sebagian saja selama salah satu tahap tersebut, kualitas tidur kita bisa terpengaruh.

“Karena sebagian besar parasomnia dianggap sebagai keadaan campuran antara terjaga dan tidur, berbicara saat tidur mungkin lebih mungkin terjadi ketika pola tidur terganggu atau terganggu,” jelas Dr. Drerup.

Hal yang diketahui dapat mengganggu tidur seseorang bisa jadi penyebab mengigau saat tidur, termasuk:

-Jet lag.
-Kurang tidur.
-Sleep apnea.
-Kecemasan dan stres.
-Penyalahgunaan alkohol atau zat.

Untuk menghindari hal ini terjadi dapat dilakukan beberapa cara seperti membangun kebiasaaan lebih baik, mencakup faktor-faktor seperti:

-Menjaga jadwal tidur yang teratur.
-Mengusahakan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
-Memberikan diri waktu tenang selama 30 hingga 60 menit tanpa layar elektronik untuk bersantai sebelum tidur.
-Meminimalkan dan mengelola tingkat stres.
-Membatasi konsumsi alkohol.
-Menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur.
-Berolahraga secara teratur.
-Memastikan kamar tidur tenang dan gelap.
-Menjaga suhu kamar tidur antara 15 hingga 19 derajat Celsius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya